PERUBAHAN – PERUBAHAN YANG TERJADI PADA SETIAPTAHAPAN DAN
PERMASALAHANNYA
A.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
reproduksi
- Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah dan ketidaktahuan tentang perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang terpencil).
- Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak banyak rejeki, informasi tentang fungsi reproduksi yang membingungkan anak dan remaja karena saling berlawanan satu dengan yang lain, dsb).
- Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua dan remaja, depresi karena ketidak seimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita terhadap pria yang memberi kebebasan secara materi).
- Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit menular seksual).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi siklus kesehatan wanita pada setiap tahapannya
1.
Konsepsi
Faktor
yang mempengaruhi siklus kehidupan wanita pada masa konsepsi:
1.
Keturunan
2.
Fertilisasi
3.
Cakupan Gizi
4.
Kondisi sperma dan ovum
5.
Faktor hormonal
6.
Faktor psikologis
2.
Masa bayi
Faktor
yang mempengaruhi siklus kehidupan wanita pada masa bayi :
1.
Lingkungan
2.
Kondisi ibu
3.
Sikap orang tua
4.
Aspek psikologi pada masa bayi
5.
Sistem reproduksi
2.
Masa kanak-kanak
Ada
2 faktor yang mempengaruhi kehidupan wanita pada masa ini :
1.
Faktor Dalam
a. Hal-hal
yang diwariskan orang tua spt bentuk tubuh
b. Kemampuan
intelektual
c. Keadaan
hormonal tubuh
d. Emosi
dan sifat
2.
Faktor Luar
a. Keluarga
b. Gizi
c. Budaya
setempat
d. kebiasaan
anak dalam hal personal hygiene
3.
Masa pubertas/remaja
Faktor yang berpengaruh :
a. Status
gizi
b. Pendidikan
c. Lingkungan
dan pekerjaan
d. Seks
dan seksualitas
e. Kesehatan
reproduksi remaja itu sendiri
4.
Masa dewasa/reproduksi
Faktor yang berpengaruh yaitu :
a. Perkembangan
organ reproduksi
b. Tanggapan
seksual
c. Kedewasaan
psikologi
5.
Masa usia lanjut (klimakterium,
menopause, senium)
Faktor
yang berpengaruh :
a. Faktor
hormonal
b. Kejiwaan
c. Lingkungan
d. Pola
makan
e. Aktifitas
fisik. (1)
A.
Hak-hak reproduksi & Bentuk Pelanggaran
Hak-hak
Reproduksi
Hak-hak
reproduksi merupakan hak pria dan wanita untuk memperoleh informasi dan
mempunyai akses terhadap berbagai metode keluarga berencana yang mereka pilih,
aman, efektif, terjangkau, serta metode-metode pengendalian kelahiran lainnya
yang mereka pilihdan tidak bertentangan dengan hokum serta perundang-undangan
yang berlaku.
Hak-hak reproduksi meliputi hal-hal
berikut ini.
1.
Hak
mendapat informasi dan pendidikankesehatan reproduksi
2.
Hak
mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi
3.
Hak
kebebasan berfikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi
4.
Hak
untuk dilindungi dari kematian karena kehamilan
5.
Hak
untuk menentukan jumlah dan jarak kelahiran anak
6.
Hak
atas kebebasan dan keamanan yang berkaitan dengan
keamanan reproduksinya
7.
Hak
untuk bebaas dari penganiayaan dan perilaku buruk termasuk
perlindungan dari perkosaan,kekerasan,
penyiksaan, dan pelecehan
seksual
8.
Hak
mendapatkan manfaat kemajuan ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi
9.
Hak
untuk membangun dan merencanakan keluarga
10.
Hak
untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam kehidupan
berkeluarga dan kehidupan reproduksi
11.
Hak
atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik
yang berkaitan dengan kesehatan
reproduksi.(1)
Bentuk Pelanggaran
Bentuk pelanggarannya bias berbentuk
kekerasan pada wanita. Kekerasan pada wanita ini bias dikelompokan menjadi :
a.
Kekerasan
seksual dan kekerasan nonseksual
Kekerasan seksual adalah kekerasan yang
terjadi karena adanya unsur kehendak seksual yang dipaksakan dan mengakibatkan
terjadinya kekerasan oleh pelaku, serta tidak diinginkan dan bersifat ofensif
bagi korban (Rubenstien, 1992).Meliputi peleecehan seksual, ancaman perkosaan,
percobaan perkosaan, perkosaan, perkosaan disertai kekerasan, perkosaan
disertai pembunuhan dan pemaksaan untuk melancur.
Kekerasan non seksual meliputi segala
tindakan yang bersifat eksploratif, diskriminatif, intimidatif dan criminal,
tetapi tidak disertai adanya kehendak seksual.
b.
Pelecehan
seksual dan serangan seksual
Pelecehan seksual diberi batasan dari
ringan sampai sedang, seperti kerdipan mata, gurawan atau olok-olok yang
menjurus pada seks, memandangi tubuh mulai ujung rambut sampai mata kaki,
pernyataan mengenai tubuh
c.
Kekerasan
domestic dan kekerasan public
Kekerasan domestic terdiri dari tiga
jenis yaitu intimate, private, dan family violence.Intimate dan private
violence terjadi antara suami istriatau antara pasangan. Kekerasan dapat
berbentuk pelecehan dan kekerasan seksual yang dilakukan oleh suami terhadap
istri, pemukulan istri,permekosaan dalam perkawinan serta penyalahgunaan peran
istri. Family Violance terjadi pada anggota keluarga secara keseluruhan.(1)
B.
Elemen – Elemen Reproduksi
Ada empat pilar utama kesehatan reproduksi:
1.
”Women Health”
Terdiri dari kesuburan remaja yang pada wanita ditandai
dengan menstruasi, Maternal Care, dan manapouse.
2.
”Infant and Child Health”
Dalam bidang
“infant and children care”, angka kematian bayi dan anak di Indonesia cenderung
menurun tajam. Namun bila dibandingkan dengan Negara Asean lainnya masih
merupakan angka yang tertinggi
3. ”Prevention and Treatment of STDs”
Sexual Transmitted Diseases (STDs) atau
Penyakit Hubungan Seksual (PHS) merupakan salah satu masalah kesehatan
reproduksi, karena cenderung meningkat dan menyebabkan dampak negatif terhadap
keluarga dan keturunannya.
4. “Fertility Regulation”. (3)
C.
Program Kesehatan Reproduksi Terpadu
PKRK dan PKRE
Paket pelayanan kesehatan reproduksi
meliputi hal-hal berikut ini:
1.
Paket
pelayanan kesehatan reproduksi komprehensif (PKRK) adalah pelayanan kesehatan
reproduksi yang mencakup semua pelayanan tentang masalah kesehatan reproduksi
dan seksual yang terjadi pada semua siklus kehidupan.
Komponen PKRK meliputi :
a.
Kesehatan
Bayi dan anak
b.
Remaja
c.
Infertilitas
d.
Kekerasan
terhadap perempuan
e.
Kesehatan
dan kesejahteraan maternal (Safe-motherhood)
f.
Penyakit
menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS
g.
Penyakit
kanker alat reproduksi
h.
Masalah
usia lanjut seperti osteoporosis
2. Paket Pelayanan Kesehatan Esensial (PKRE)
ditunjukan untuk masalah
masalah kesehatan reproduksi yang
menjadi prioritas.
Prioritas
dari PKRE adalah :
a.
Keluarga
berencana
b.
Kesehatan
dan kesejahteraan maternal (Safe-motherhood)
c.
Pencegahan
dan manajemen komplikasi aborsi
d.
PMS
dan HIV/AIDS
e.
Pencegahan
dan manajemen Infertilitas
f.
Kesehatan
reproduksi remaja.(1)
Masalah – masalah
Kesehatan Reproduksi
Pada kelompok usia remaja merupakan usia yang paling
rentan terinfeksi HIV/AIDs dan Penyakit Menular Seksual (PMS) lainnya. Bahkan,
dalam jangka waktu tertentu, ketika perempuan remaja menjadi ibu hamil, maka
kehamilannya dapat mengancam kelangsungan hidup janin/bayinya.(2)
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Kusmiran, Eny. 2011.
Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba Medika.
2.
Problem
Kesehatan Reproduksi Remaja .http://www.k4health.org/toolkits/indonesia/problem-kesehatan-reproduksi-remaja. Dikutip
pada tanggal 1 April 2013
3.
dr.Eka
Rusdiantio Gunardi. Masalah Kesehatan Reproduksi Di Indonesia. https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:SAiYluBVTI8J:xa.yimg.com/kq/groups/20899393/1780591927/name/Kuliah_dr.Eka.doc+MASALAH+KESEHATAN+REPRODUKSI+DI+INDONESIA+Eka+Rusdianto+Gunardi. Dikutip
pada tanggal 1 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar