Senin, 20 Mei 2013

PERMASALAHAN KESEHATAN PEREMPUAN DALAM DIMENSI SOSIAL DAN UPAYA MENGATASINYA



PERMASALAHAN KESEHATAN PEREMPUAN DALAM DIMENSI SOSIAL DAN UPAYA MENGATASINYA

1.             Perkosaan
Adalah hubungan seksual tanpa kehendak bersama, yang dipaksakan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang juga dapat merupakan tindak pseudo seksual yaitu perilaku seksual yang tidak selalu di motivasi dorongan seksual sebagai motivasi primer, melainkan berhubungan dengan penguasaan dan dominan, agresi dan perendahan pada satu pihak (korban) oleh pihak lainnya (pelaku). (1)
Cara mengatasinya :
a.    Bersikap dengan baik, penuh perhatian dan empati.
b.    Memberikan asuhan untuk menangani gangguan kesehatannya, misalnya mengobati cidera, pemberian kontrasepsi darurat
c.    Mendokumentasikan basil pemeriksaan dan apa yang sebenarnya terjadi.
d.    Memberikan asuhan pemenuhan kebutuhan psikologis
e.     Memberikan konseling dalam membuat keputusan.
f.       Membantu memberitahukan pada keluarga.(2)

2.             Pelecehan Seksual
Adalah perilaku atau tindakan yang mengganggu, melecehkan dan tidak diundang yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap pihak lain, yang berkaitan langsung dengan jenis kelamin pihak yang diganggunya dan dirasakan menurunkan martabat dan harga diri orang yang diganggunya.(1)
Cara Mengatasinya :
a.     Mempertahankan Imej Profesional
Berusaha untuk mempertahankan imej atau citra profesional. Kenakanlah busana yang rapi dan terhormat ke kantor sehingga Anda tidak mengundang perhatian rekan kerja yang ‘jahil’, terutama pria.

b.      Tegas dan Percaya Diri
Seorang pengganggu dan yang suka melecehkan biasanya kerap senang menyakiti orang lain. Jadi senjata terbesar yang dibutuhkan adalah kekuatan. Jika menunjukkan bahwa diri Anda lemah dan rentan, mereka justru akan memanfaatkan kelemahan tersebut.
c.       Jangan Mengumbar ke Banyak Orang
Jika mengalami pelecehan seksual, cukup ceritakan pada teman dekat atau atasan yang punya wewenang menegur dan memberi sanksi terhadap karyawan yang berperilaku menyimpang karena jika mengumbar ke banyak orang bisa menjadi bumerang.
d.      Membuat Catatan Tertulis
Catatlah tanggal dan waktu kejadiannya secara lengkap. Anda juga perlu mencatat identitas pelaku, lokasi kejadian dan perilaku serta ucapan si pelaku. Hal ini untuk menguatkan laporan ke bagian personalia, lembaga bantuan hukum atau kepolisian, jika memang kasus ini perlu dibawa ke jalur hukum.
e.       Membina Tim
Ketika upaya secara individu gagal untuk menegaskan kepada si pelaku untuk tidak melakukan pelecehan terhadap Anda, sebaiknya Anda membina satu tim dengan rekan kerja terpercaya. Dengan begitu ketika si pelaku mulai ingin melecehkan, Anda memiliki beberapa saksi yang juga bisa membantu Anda keluar dari situasi tersebut.(4)

3.             Single Parent
Single parent adalah keluarga yang mana, hanya ada satu orang tua tunggal, hanya ayah atau ibu saja. Keluarga yang terbentuk bisa tedadi pada keluarga sah secara hukum maupun keluarga yang belum sah secara hukum, baik hukum agama maupun hukum pemerintah.(2)
Cara Mengatasinya :
a.    Memberikan kegiatan yang positif. Berbagai macam kegiatan yang dapat mendukung anak untuk lebih bisa mengah, ualisasikan diri secara positif antara lain dengan penyaluran. hobi, kursus sehingga menghindarkan anak melakukan hal-hal yang negatif.
b.    Memberi peluang anak belajar berperilaku baik. Bertandang pada keluarga, lain yang harmonis memberikan kesempatan bagi anak untuk meneladani figur orang tua yang tidak diperoleh dalam lingkungan keluarga sendiri.
c.    Dukungan komunitas. Bergabung dalam club sesama keluarga dengan orang tua tunggal dapat memberikan dukungan karena anak mempunyai banyak teman yang bemasib sama sehingga tidak merasa sendirian.(2)

4.             Perkawinan Usia Muda Dan Tua
a.    Perawinan usia muda
Menurut UU Perkawinan No 1 Tahun 1974 pasal 7 bahwa perkawinan diij inkan bila laki-laki berumur 19 tahun dan wanita berumur 16 tahun. Namun pemerintah mempunyai kebijakan tentang perilaku reproduksi manusia yang ditegaskan dalam UU No 10 Tahun 1992 yang menyebutkan bahwa pemerintah menetapkan kebijakan upaya penyelenggaraan Keluarga Berencana. Banyaknya resiko kehamilan kurang dari perkawinan diij inkan bila laki-laki berumur 21 tahun dan perempi mn berumur 19 tahun. Sehingga perkawinan usia muda adalah perkawinan yang dilakukan bila pria kurang dari 21 tahun dan perempuan kurang dari 19 tahun.
Penanganan Perkawinan Usia Muda :
a.    Pendewasaan usia kehamilan dengan penggunaan kontrasepsi sehingga kehamilan pada waktu usia reproduksi sehat.
b.    Bimbingan psikologis. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pasangan dalam menghadapi persoalan-persoalan agar mempunyai cara pandang dengan pertimbangan kedewasaan, tidak mengedepankan emosi.
c.    Dukungan keluarga. Peran keluarga sangat banyak mernbantu kell 1,grga muda baik clukungan berupa material maupun non material untuk kelanggengan keluarga, sehingga lebih tahan terhadap hambatan­hambatan yang ada.
d.   Peningkatan kesehatan dengan peningkatan pengetahuan kesehatan, perbaikan gizi bagi istri yang mengalami kurang gizi.(2)

b.    Perkawinan usia tua
Adalah perkawinan yang dilakukan bila perempuan berumur lebih dari 35 tahun.
Cara Mengatasinya
a.    Pengawasan kesehatan: ANC secara rutin pada tenaga kesehatan.
b.    Peningkatan kesehatan dengan peningkatan pengetahuan kesehatan, perbaikan gizi bagi istri yang mengalami kurang gizi.(2)


5.             Perempuan Ditempat Kerja
Menurut Kardamo adalah wanita yang kerja mengandalkan kemampuan dan keahlian untuk menghasilkan uang agar dapat memenuhi kebutuhan hidup.(5)
Cara Mengatasinya :
a.    Bekerja menggunakan proteksi, seperti masker, sarung Langan, baju khusus untuk proteksi radiasi.
b.    Cek kesehatan secara berkala.
c.    Melakukan aktifitas bekerja tidak hanya dengan satu pria misalnya bila lembur, divas luar.
d.   Tidak nebeng kendaraan tanpa ditemani orang lain, sekalipun ditawari oleh atasan.
e.    Jangan ragu mengatakan 'tidak' walaupun pada atasan. Tidak perlu takut pada ancaman di pecat.
f.       Menetapkan target menikah.
g.    Menjaga komunikasi dengan keluarga. Mencurahkan perhatian khusus pada keluarga pada hari libur dengan kualitas yang maksimal, mengagendakan kegiatan bersarna keluarga, memenuhi hak-hak suami dan anak, berbagi peran dengan suami dan selalu menghargai suami.(2)

6.             Incest
Incest adalah hubungan seksual yang terjadi antar anggota keluarga. Anggota keluarga yang dimaksud adalah anggota keluarga yang mempunyai hubungan pertalian darah. Batas pertalian darah paling atas adalah kakek, paling bawah adalah cucu, batas kesamping adalah keponakan. Keluarga diluar itu bukan termasuk incest. Pelaku biasanya adalah orang yang lebih dewasa (lebih kuasa) dan korban lebih banyak adalah anak-anak. Sering terjadi pada anak tiri oleh bapak tiri, menantu oleh mertua, cucu oleh kakeknya.(2)
Cara Mengatasinya :
a.    Waspada dalam mengasuh anak. Tidak membiasakan anak dirumah sendirian dengan anggota keluarga yang berlainan jenis.
b.    Tidak mengabaikan kata hati tiap ada gelagat yang menjurus pada tindakan pelecehan dalam keluarga.
c.    Memisahkan tempat tidur anak mulai umur 3 tahun dari ayah atau saudara baik sesama jenis kelamin maupun berlainan jenis kelamin.
d.   Perlu juga melibatkan orang lain diluar lingkungan keluarga.
e.    Lapor pada petugas penegak hukum walaupun dibawah ancaman pelaku.(2)

7.             Home Less
Home less atau tuna wisma atau gelandangan adalah orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma di masyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap diwilayah tertentu dan hidup ditempat umum. Home less banyak terdapat di kota- kota besar. Kedatangan mereka ke kota besar tanpa didukung oleh pendidikan dan ketrampilan yang memadai. Biasanya mereka tinggal di empeeran toko, kolong jembatan, kolong jalan layang, gerobak tempat barang bekas, sekitar rel kereta api, di taman, di tempat umum lainnya. Pekerjaan mereka sebagai pengamen, pengemis, pemulung sampah.(2)
Cara Mengatasinya :
Penanggulangan
Pencegahan dilakukan dengan :
a.    Penyuluhan dan konseling.
b.    Pendidikan pelatihan keterampilan.
c.    Pengawasan serta pembinaan lanjut.
Penghentian / Peniadaan
a.    Penertiban oleh aparat pemerintah.
b.    Penampungan.
c.    Pelimpahan.
Rehabilitasi
a.    Pembangunan perumahan sangat sederhana.
b.    Pengadaan rumah singgah dan diberikan berbagai pelatihan dan pendidikan.
c.    Transmigrasi.(2)

8.             Perempuan Dipusat Rehabilitas
Wanita pemakai atau pecandu narkoba biasanya terganggu atau menderita secara fisik (penyakit), mental (perilaku salah), spiritual (kekacauan nilai2 luhur) dan social (rusak komunikasi.
Pusat rehabilitasi : tempat atau sarana yg digunakan untuk proses pemulihan atau perbaikan untuk kembali seperti semula missal ketergantungan narkoba, penyandang cacat baik fisik atau mental dan masalah yg lain.(3)

Pusat rehabilitasi wanita meliputi :
a.    Maslah sosial, contohnya PSK.
b.    Masalah psikologis, misalnya trauma pada korban kekerasan.
c.    Masalah drug abuse.
Rehabilitasi bagi para PSK dilakukan :
a.    Di luar panti ditempat lokalisasi.
b.    Di dalam panti.
Cara Mengatasinya :
a.    Bimbingan agama.
b.    Bimbingan sosial.
c.    Latihan keterampilan.
d.    Pendidikan kesehatan.
e.    Pendidikan dan kesejahteraan pribadi.(2)
Rehabilitasi wanita korban kekerasan, trauma psikologis
Upaya yang dilakukan dengan membangkan dan membangkitkan rasa percaya diri. Salah satu cara dengan therapy psikologis. Mereka membutuhkan pendampingan agar bisa kembali pada keadaan semula. Upaya rehabilitasi korban kekerasan tercantum dalam UUPKDRT.(2)

9.             Pekerja Sexs Komersial
Pekerja seks komersial adalah suatu pekerjaan dimana seorang perempuan menggunakan atau mengeksploitasi tubuhnya untuk mendapatkan uang. Akibatnya semakin banyak ditemukan penyakit menular seksual. Profesi sebagai pekerja seks komersial dengan penyakit menular seksual merupakan satu lingkaran setan. Biasanya penyakit menular seksual ini diidap oleh PSK, dimana dalam menjajakan dirinya terhadap pasangan kencan yang berganti-ganti tanpa menggunakan pengaman sseperti kondom.
Cara Mengatasinya :
a.    Keluarga
1.    Meningkatkan pendidikan anak-anak terutama mengenalkan pendidikan seks secara dini agar terhindar dari perilaku seks bebas.
2.     Meningkatkan bimbingan agama sesuai tameng agar terhindar dari perbuatan dosa.

b.    Masyarakat
Meningkatkan kepedulian dan melakukan pendekatan terhadap kehidupan PSK.
c.    Pemerintah
1.    Memperbanyak tempat atau panti rehabilitasi.
2.    Meregulasi undang-undang khusus tentang PSK.
3.    Meningkatkan keamanan dengan lebih menggiatkan razia lokalisasi PSK untuk dijaring dan mendapatkan rehabilitasi

10.         Drug Abuse
Penyalahgunaan obat dimaksud bila suatu obat digunakan tidak untuk tujuan  mengobati penyakit, akan tetapi digunakan dengan sengaja untuk mencari atau mencapai kesadaran tertentu karena pengaruh obat pada jiwa.
a.    Narkoba : pada dasarnya merupakan obat2an yang apabila pemakaiannya disalhgunakan dapat menimbulkan ketergantung
b.    Narkotika : zat atau obat yang berasal dr tanaman atau bukan tanaman yg dapat menyebabkan penurunan / perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
c. Psikotropika : zat atau obat baik alamiah atau sintetik bukan narkotika yg berkhasiat psikoaktif melalui susunan syaraf pusat yg menyebabkan perubahan khas pd aktivitas mental dan prilaku.
d. Zat adiktif lainnya adalah ; minuman berakohol bersifat sedative (penenang), hipnotik, depresan, rokok.
Cara Mengatasinya :
a.    Membawa anggota keluarga (pemakai) ke panti rehabilitasi untuk mendapatkan penanganan yang memadai.
b.    Pembinaan kehidupan beragama, baik disekolah, keluarga dan lingkungan.
c.    Adanya komunikasi yang harmonis antara remaja dan orang tua, guru serta lingkungannya.
d.   Selalu berperilaku positif dengan melakukan aktivitas fisik dalam penyaluran energi remaja yang tinggi seperti berolahraga.
e.    Perlunya pengembangan diri dengan berbagai program/hobi baik di sekolah maupun dirumah dan lingkungan sekitar.
f.       Mengetahui secraa pasti gaya hidup sehat sehingga mampu menangkal pengaruh atau bujukan memakai obat terlarang.
g.    Saling menghargain sesama remaja (peer group) dan anggota keluarga.
h.    Penyelaesaian berbagai masalah dikalangan remaja/pelajar serta positif dan konstruktif.(2)

11.         Upaya Promotif Da Preventif Menurut Leavel And Clark
a.             Health Promotion (mempertinggi nilai kesehatan)
Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya :
1.    Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya.
2.    Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya.
3.    Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
4.    Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.(6)

b.           Spesific Protection (memberikan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit)
Usaha ini merupakan tindakan pencegahan terhadap penyakit-penyakit tertentu.  Beberapa usaha diantaranya adalah :
1.    Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu
2.    Isolasi penderita mpenyakit menular
3.    Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di tempat kerja.(6)

c.              Early Diagnosis and prompt treatment (mengenal dan mengetahui jenis penyakit Pada tingkat awal serta mengadakan pengobatan yang tepat dan segera).
Tujuan utama dari usaha ini adalah :
1.    Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepatnya dari seytiap jenis penyakit sehingga tercapai penyembuhan yang sempurna dan segera
2.    Pencegahan menular kepada orang lain, bila penyakitnya menular
3.    Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan suatu penyakit

Beberapa Usaha diantaranya :
1.    Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan misalnya pemeriksaan darah, rontgen, paru-paru dsb, serta memberikan pengobatan
2.    Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact person) untuk diawasi agar bila penyakitnya timbul dapat diberikan segera pengobatan dan tindakan-tindakan yang lain misalnya isolasi, desinfeksi, dsb.
3.    Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat mengenal gejala penyakit pada tingkat awal dan segera mencari pengobatan.(6)

d.           Disabilation (pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemapuan bekerja yang diakibatkan suatu penyakit)
Usaha ini merupakan lanjutan dari usaha poin c, yaitu dengan pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat. Bila sudah terjadi kecacatan, maka dicegah agar kecacatan tersebut tidak bertamabah berat  (dibatasi), fungsi dari alat tubuh yang menjadi cacat ini dipertahankan semaksimal mungkin.(6)

e.              Rehabilition
Rehabilitasi adalah usaha untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat, sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat, semaksimalnya sesuai dengan kemampuannya. Rehabilitasi ini terdiri atas :
1.    Rehabilitasi fisik yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimalnya.
2.    Rehabilitasi mental yaitu agar bekas penderita dapat menyusuaikan diri dalam hubungan perorangan dan social secara memuaskan .
3.    Rehabilitasi social vokasional yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatan dalam masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampuannya.
4.    Rehabilitasi aesthetis yaitu usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan, walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya: misalnya penggunaan mata palsu.(6)

12.         Indikator Status Kesehatan Perempuan
a.              AKI
Kehamilan, persalinan dan nifas  merupakan penyebab kematian, penyakit dan kecacatan pada perempuan usia reproduksi di Indonesia. Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003 melaporkan angka kematian ibu (AKI) sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2006 sebesar 226/100.000 kelahiran hidup. Menurut WHO penyebab tingginya angka kematian ibu dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu infeksi, perdarahan dan penyulit persalinan sedangkan 5 penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan postpartum, sepsis puerperal, abortus, eklamsia, dan persalinan terhambat.
Rendahnya kualitas hidup sebagian besar perempuan Indonesia disebabkan oleh masih terbatasnya wawasan, lingkungan sosial budaya yang belum kondusif terhadap kemajuan perempuan dan belum dipahaminya konsep gender di dalam kehidupan bermasyarakat dan berkeluarga.(7)
b.             Pendidikan
Pendidikan berpengaruh kepada sikap wanita terhadap kesehatan, rendahnya pendidikan membuat wanita kurang peduli terhadap kesehatan. Mereka tidak mengenal bahaya atau ancaman kesehatan yang mungkin terjadi terhadap diri mereka. Sehingga walaupun sarana yang baik tersedia mereka kurang dapat memanfaatkan secara optimal karena rendahnya pengetahuan yang mereka miliki. Kualitas sumber daya manusia sangat tergantung pada kualitas pendidikan, dengan demikian program pendidikan mempunyai andil besar terhadap kemajuan sosial ekonomi bangsa.(7)
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pemberian pendidikan kesehatan reproduksi bukan berarti membuka peluang untuk perilaku seks bebas melainkan lebih menekankan mengenai perbedaan lelaki dan perempuan secara seksual, kapan terjadi pembuahan, apa dampaknya jika berperilaku seks tanpa dilandasi tanggung jawab termasuk risiko terkena infeksi menular seksual.(3)

c.              Penghasilan/Upah
Penghasilan perempuan meningkat, maka pola pemenuhan kebutuhan akan bergeser dari pemenuhan kebutuhan pokok saja, menjadi pemenuhan kebutuhan lain, khususnya peningkatan kesehatan perempuan. Penghasilan berkaitan dengan status sosial ekonomi , dimana sering kali status ekonomi menjadi penyebab terjadinya masalah kesehatan pada wanita. Misalnya banyak kejadian anemia defisiensi fe pada wanita usia subur yang sering kali disebabkan kurangnya asupan makanan yang bergizi seimbang. Anemia pada ibu hamil akan lebih memberikan dampak yang bisa mengancam keselamatan ibu.(7)
Upah yang diberikan oleh para pengusaha secara teoritis dianggap sebagai harga dari tenaga yang dikorbankan pekerja untuk kepentingan produksi. Sehubungan dengan hal itu maka upah yang diterima pekerja dapat dibedakan dua macam yaitu:
Upah Nominal, yaitu sejumlah upah yang dinyatakan dalam bentuk uang yang diterima secara rutin oleh para pekerja.
Upah Riil , adalah kemampuan upah nominal yang diterima oleh para pekerja jika ditukarkan dengan barang dan jasa, yang diukur berdasarkan banyaknya barang dan jasa yang bisa didapatkan dari pertukaran tersebut.(3)
Upah dalam Pembangunan kesehatan bertujuan untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Demi tercapainya derajat kesehatan yang tinggi, maka wanita sebagai penerima kesehatan, anggota keluarga dan pemberi pelayanan kesehatan harus berperan dalam keluarga, supaya anak tumbuh sehat sampai dewasa sebagai generasi muda.(5)
d.             Usia harapan hidup
Usia harapan hidup (Life Expectancy Rate) merupakan lama hidup manusia di dunia. Usia harapan hidup perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Harapan hidup penduduk Indonesia mengalami peningkatan jumlah dan proporsi sejak 1980. Harapan hidup perempuan adalah 54 tahun pada 1980, kemudian 64,7 tahun pada 1990, dan 70 tahun pada 2000.
Meningkatnya usia harapan hidup penduduk Indonesia membawa implikasi bertambahnya jumlah lansia. Berdasarkan data, wanita Indonesia yang memasuki masa menopause saat ini semakim meningkat setiap tahunnya. Meningkatnya jumlah itu sebagai akibat bertambahnya populasi penduduk usia lanjut dan tingginya usia harapan hidup diiringi membaiknya derajat kesehatan masyarakat.(8)


e.              Tingkat kesuburan
Tingkat Kesuburan wanita sangat ditentukan oleh fungsi hormonal, kesehatan ovarium, dan sistem metabolisme. Bila tiga hal tersebut tidak mengalami gangguan, maka dapat dipastikan bahwa wanita tersebut memiliki tingkat kesuburan yang sangat baik. Usia juga sangat mempengaruhi kesuburan wanita. Tingkat kesuburan paling tinggi terjadi pada usia 8-30 tahun dan menurun 5-10 persen pada rentang usia 30-35 tahun. Persentase ini menurun lagi 30 persen jika telah menapaki usia 35-40 tahun. Kesuburan wanita akan menurun hingga 50 persen ketika berusia 40 tahun ke atas bahkan berhenti secara total pada masa menopause. Setelah melewati masa itu, sebenarnya wanita masih bisa mengalami kehamilan asalkan kondisi ovarium masih sangat baik.(9)


DAFTAR PUSTAKA

1.      Permasalahan Kesehatan Wanita Dalam Dimensi Sosial Dan Upaya Mengatasinya. 9 Februari 2010. Http://Lenteraimpian.Wordpress.Com/2010/02/09/Permasalahan-Kesehatan-Wanita-Dalam-Dimensi-Sosial-Dan-Upaya-Mengatasinya/

Dikutip pada tanggal 18 Mei 2013-05-18

2.      Dimensi Sosial Wanita Dan Permasalahannya. 5 April 2012. Http://Jurnalbidandiah.Blogspot.Com/2012/05/Dimensi-Sosial-Wanita-Dan.Html

Dikutip pada tanggal 18 Mei 2013-05-18

3.      Permasalahan Kesehatan Wanita Dalam Dimensi Social Dan Upaya Mengatasinya. Sabtu 21 Agustus 2010, Http://Endahpurnasari.Blogspot.Com/2010/08/

Dikutip pada tanggal 18 Mei 2013-05-18

Dikutip pada tanggal 18 Mei 2013-05-18

5.      Permasalahan Kesehatan Wanita Dalam Dimensi Sosial Yang Mencakup Pendidikan, Wanita Di Tempat Kerja, Dan Upah . Rabu, 1 Februari 2012 Http://Princeskalem.Blogspot.Com/2012/02/Permasalahan-Kesehatan-Wanita-Dalam.Html

Dikutip pada tanggal 18 Mei 2013-05-18

6.      Makalah Upaya Promotif Dan Preventif Menurut Leavel Dan Clark. 10 November 2011.  Http://Amazingbiges.Blogspot.Com/2011/11/Makalah-Upaya-Promotif-Dan-Preventif.Html

Dikutip pada tanggal 18 Mei 2013-05-18

7.      Indikator Kesehatan Wanita. Selasa, 24 Mei 2011. Http://Untukmuirel.Blogspot.Com/2011/05/Indikator-Kesehatan-Wanita.Html

Dikutip pada tanggal 18 Mei 2013-05-18

8.      Solihin Ners. 23 September 2012. Http://Sastro12.Blogspot.Com/2012/09/V-Behaviorurldefaultvmlo.Html

Dikutip pada tanggal 18 Mei 2013-05-18

9.      Indikator Kesehatan Wanita Berdasarkan Usia Harapan Hidup Dan Tingkat Kesuburan . Minggu, 06 Mei 2012. Http://Sadam-Damchin.Blogspot.Com/2012/05/Indikator-Kesehatan-Wanita-Berdasarkan.Html

Dikutip pada tanggal 18 Mei 2013-05-18